Skip to main content

Posts

“Sukses itu Berpola, Gagal Juga Berpola..”

Selama 5 tahun belakangan ini Kami terus mengumpulkan pola keberhasilan banyak bisnis online dan berusaha menjawab beberapa pertanyaan seperti: - Kenapa follower Twitter yang banyak tidak menjamin sales menjadi besar? - Bagaimana pengusaha hijab yang tidak memiliki website bisa mengelola pesanan dari seluruh Indonesia bahkan luar negeri hingga omzetnya mencapai ratusan juta perbulan? - Disisi lain, bagaimana seorang pengusaha online yang cuma bermodalkan website satu halaman bisa dapet omzet yang hampir sama dengan yang diatas? - Bagaimana memulai bisnis online sehingga omzetnya bisa langsung melesat dengan cepat? - Darimana Bisnis online harus memulai agar cepat berhasil? - Apakah endorse selebritis di social media berpengaruh terhadap penjualan? - Apa saja model bisnis online yang bisa menjadi penghasilan tetap? - Saluran pemasaran mana yang konversinya paling besar? - Bagaimana dengan hanya sebuah tweet seseorang bisa menjual sebuah produk dengan nilai ra
Recent posts

Kisah Jualan On LIne di Bukalapak.com

Allan Cahya Guna – Pria Ini Pernah Tertipu Belanja Online Sekarang Jadi Juragan Online Oleh  Ahmad Fahrur  |  23 Juni 2015 Allan Cahya Guna  (23). Memiliki sebuah hobi dan  passion  yang sesuai dengan karir memang lebih menguntungkan. Seperti salah satu pemuda asal Surabaya ini, memulai bisnis jual beli online melalui Bukalapak.com karena hobinya bersepeda. Pria ini sukses mengelola lapaknya di Bukalapak.com dari tahun 2014 sampai dengan sekarang telah memperoleh sekitar 270 feedback. Ia mulai merintis bisnis online karena pada waktu itu pernah memiliki pengalaman buruk ketika bertransaksi online. Suatu ketika dia tertarik belanja online di sebuah situs yang tidak mempunyai sistem rekening bersama. Karena profile seller yang cukup meyakinkan menurutnya. Membuat Allan yakin bahwa ini merupakan penjual terpercaya. Namun belum sepenuhnya percaya Allan melakukan pembayaran uang muka sebagai tanda jadi terlebih dahulu. Namun singkat cerita barang yang dibeli tak kunjung datang da

How Good Is Your Listening Skill?

Dalam dunia service dan bisnis, kita sebaiknya mendengarkan. Kita mendengarkan untuk didengarkan. Bagaimana kita bisa melayani konsumen dengan baik kalau kita tidak pernah mendengarkan? Bagaimana mau menghasilkan Excellent Product kalau tidak mau mendengarkan? Kalau seandainya ada pilihan,  “Mana yang lebih baik, enak di customer atau enak di kita?”.  Sebagian pilih ‘enak di kita’, sebagian besar pilih ‘enak di konsumen’. Namun saran saya, pilih yang enak buat dua-duanya. Namun, kalau anda harus memilih, pilih yang lebih enak di konsumen. Mereka yang membayar gaji kita. Sebaiknya kita sadar. Sering kita berusaha memborbardir konsumen dengan iklan kita. Berharap saat kita beriklan konsumen akan berlomba-lomba membeli. Jarang dari kita yang memberikan nilai tambah kepada calon konsumen kita ini. Kita terus jual-jual-jual. Kita berharap customer terpengaruh. Kita minta didengar-didengar-didengar. Bisakah kita didengar dengan cara ini? Di sekolah kita diajarkan cara ngo

Service Anda Mulai Bobrok? Begini Cara Memperbaikinya!

“Boleh saya kasih saran, dik?”  Begitu sapa saya kepada yang mengantarkan Chili Dog buat istri saya sore tadi.  “Jelas anda lupa mencatat orderan saya, lalu akhirnya istri saya harus menunggu lama. Yang lain sudah selesai makan, orderan dia baru datang. Setidaknya yang bisa kamu lakukan adalah minta maaf. Itu saja…” , saya coba menjelaskan. Diapun menjawab,  “Bukan begitu pak, saya itu cuma tukang masak aja. Yang salah itu dia” , katanya sambil menunjuk temannya. “Dia yang gak catat orderan bapak”. Saya coba menasehati lagi,  “Ya, ga masalah. Memang dia lupa. Tapi customer kan gak mau tau. Customer taunya pesanannya datang lama sekali. Kalau setidaknya kamu minta maaf sedikit saja kan lumayan”.  Diapun kembali berkilah,  “Lho, yang salah dia kok.” Akhirnya saya mengalah (daripada saya jadi gila). Saya menunggu istri saya menyelesaikan makan chilli dog. Lalu saya ke kasir. Saya menyampaikan kepada kasir,  “Jujur, kalau ditanya saya mau makan lagi di sini apa engg

Apa Arti Uang? Apa Makna Hidup Anda?

Hari ini ada kata-kata Tony Robbins yang nyangkut banget sama saya. “ Apa yang saya punya tidak akan membuat saya bahagia. Bagaimana saya menjadi, akan membuat saya sangat bahagia atau sangat sedih. ” Ini membawa pemahaman baru bagi saya. Bahwa memang betul, manusia tidak boleh menjadi budak dari uang. Lebih tepatnya, budak dari apa-apa yang bisa dibeli oleh uang. Namun manusia juga tidak bisa memungkiri bahwa hidup tanpa uang bakalan jauh dari menyenangkan. Kalau manusia membiarkan dirinya terlena oleh apa yang bisa dia beli, dia akan sangat tidak bahagia dengan hidup yang dia miliki. Namun kalau manusia bisa tau bahwa uang itu hanya sarana dan pendukung, agar dia bisa mencapai mimpinya, maka dia akan bahagia. Mindset ini jadi penting sekali. Karena saat mindset ini ada, maka emosi dan kemelekatan terhadap uang menjadi berkurang. Uang hanyalah sarana. Barang hanyalah sarana. Kalau saya punya komputer baru, bukan kepemilikan komputer yang membuat saya bahagia. Namun

Masih Melayani Sendiri?

Saya suka makan kway teow. Oh, tentu saja saya punya rumah makan langganan. Biasanya saya dan keluarga suka makan ke sana. Memang tempatnya gak bagus, tapi gak apa-apa. Yang penting enak. Pemiliknya juga selalu baik dan ramah. Ini yang penting! Selalu beliau sendiri yang jaga kasir. Sehingga tamu-tamu juga jadi betah. Bertahun-tahun saya jadi langganan tetap di sana. Namun setelah beberapa lama, pemiliknya mulai tidak menjaga kasir lagi. Digantikan oleh saudara atau pegawainya. Seperti banyak bisnis lainnya, tidak mungkin pemiliknya terus yang menjaga dagangannya. Ya kan? Di sinilah kisah seru mulai terjadi. Malam itu, kami mau makan. Sebelum masuk, anak saya tidak sengaja (maaf) muntah . Pas di trotoar depan rumah makannya, bahkan bukan di dalam restonya. Istri saya langsung mohon maaf. Permohonan maaf ini langsung ‘disambut’ oleh pegawainya, yang menyuruh istri saya langsung ke WC, untuk mengambil tongkat pel. Istri saya disuruh mengepel sendiri bekas muntah anak saya!! Te